BAB 3 MAKALAH “JENIS – JENIS TANAMAN YANG BERKHASIAT SEBAGAI OBAT” MATA KULIAH PENGOLAHAN TANAMAN HERBAL
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Tanaman Obat
Tanaman obat adalah Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi
dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun
mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung
zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki
kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan/sinergi dari
berbagai zat yang mempunyai efek mengobati.
Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara
diminum, ditempel, dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor
sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.
Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang
sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh
masyarakat untuk diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit.
Tumbuhan obat merupakan salah satu ramuan paling utama
produk-produk obat herbal. Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman
yang masih sederhana, murni, belum diolah. tumbuhan obat adalah: Tanaman atau
bagian tumbuhan yang digunakan menjadi bahan obat tradisional atau obat herbal,
bagian tanaman yang dipakai untuk bahan pemula bahan baku obat.
Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak
tumbuhan tersebut dipakai sebagai obat. Tanaman obat adalah obat tradisional
yang terdiri dari tanaman-tanaman yang mempunyai khasiat untuk obat atau
dipercaya mempunyai khasiat sebagai obat. Di mana khasiatnya diketahui dari
hasil penelitian dan pemakaian oleh masyarakat.
3.2. Jenis-jenis Tanaman Obat
1.
Mahkota Dewa (Psidium guajava)
Klasifikasi
Kerajaan :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Myrtales
Famili :
Thymelaeaceae
Genus :
Phaleria
Spesies :
Phaleria macrocarpa
Tanaman atau pohon mahkota
dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar
dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang
tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.
Untuk memperpanjang masa
simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara
lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada
buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang
tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikroba perusak yang ada di
dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah
mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukn mutu hasil
pengeringan yang tinggi.
Kandungan/zat
beerkhasiat utama yang terdapat pada mahkota dewa antara lain yaitu : Saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol.
Manfaat Mahkota Dewa :
·
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk: disentri, psoriasis,
dan jerawat.
·
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan: penyakit kulit, seperti
ekzim dan gatal-gatal.
2. Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)
Klasifikasi
Kerajaan :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Myrtales
Famili :
Myrtaceae
Genus :
Melaleuca
Spesies :
Melaleuca leucadendra
Kayu putih (Melaleuca leucadendra) merupakan pohon anggota suku
jambu-jambuan (Myrtaceae) yang dimanfaatkan sebagai sumber minyak kayu putih
(cajuput oil). Minyak diekstrak (biasanya disuling dengan uap) terutama dari
daun danrantingnya. Namanya diambil dari warna batangnya yang memang putih.
Tumbuhan ini terutama tumbuh baik di Indonesia bagian timur dan Australia
bagian utara, namun demikian dapat pula diusahakan di daerah-daerah lain yang
memiliki musim kemarauyang jelas. Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari
yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari
jarak yang cukup jauh.
Kandungan/zat berkhasiat
utama yang terdapat pada daun kayu putih antara lain yaitu : Minyak atsiri,
sineol, α-pinen, lemonen, dipenten.
Manfaat Kayu Putih :
·
Daun:
Ø Rematik.
Ø Nyeri pada tulang dan
syaraf (neuralgia).
Ø Radang usus, diare, perut
kembung.
Ø Radang kulit.
Ø Ekzema, sakit kulit karena alergi.
Ø Batuk, demam, flu.
Ø Sakit kepala, sakit gigi.
Ø Sesak napas (asma)
3. Lengkuas (Alpinia galangga)
KLASIFIKASI
Kerajaan
: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo
:
Zingiberales
Famili
:
Zingiberaceae
Bangsa : Alpinieae
Genus
: Alpinia
Spesies
: Alpinia galanga
Lengkuas
atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa
hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat
memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional.
Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian
dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan
tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K
Schum. Kandungan/zat berkhasiat utama yang terdapat pada lengkuas antara lain
yaitu : Minyak atsiri yang mengandung metilsinamat, sineol, kamfer, dan
galangol.
Manfaat Lengkuas :
Ø Reumtik
Ø Sakit
Limpa
Ø Membangkitkan
nafsu makan
Ø Bronchitis
Ø Morbili
Ø Panu
4. Seledri (Apium graveolens)
KLASIFIKASI
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
:
Magnoliopsida
Ordo
: Apiales
Famili
: Apiaceae
Genus
: Apium
Spesies
: Apium graveolens
Seledri
(Apium graveolens) dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Tumbuhan
seledri dikatageorikan sebagai sayuran, perkebunan seledri di Indonesia
terdapat di Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet,
Pangalengan dan Cipanas yang berhawa sejuk. Tumbuhan berbonggol dan memiliki
batang basah bersusun ini, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
dan diantaranya seledri yang umbinya dapat dimakan. Di Indonesia daun seledri
dimanfaatkan untuk pelengkap sayuran (mis. untuk sup). Bagi bangsa Romawi Kuno
tumbuhan seledri digunakan sebagai karangan bunga. Menurut ahli sejarah botani,
daun seledri telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad XZII atau tahun
1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru pada tahun
1942. Pengembangbiakan tanaman seledri dapat digunakan 2 cara, yaitu melalui
bijinya atau pemindahan anak rumpunnya.
Kandungan/zat
berkhasiat utama yang terdapat pada daun seledri antara lain yaitu :
Flavoglukosida (apiin), zat pahit, minyak atsiri, vitamin, kaolin, dan lipase.
Manfaat
Seledri :
Ø Reumatik
Ø Hipertensi
5. Kumis Kucing (Orthosiphon
aristatus)
KLASIFIKASI
Kerajaan
: Plantae
Divisi
:
Spermatophyta
Kelas
:
Dicotyledonae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Lamiaceae
Genus
: Orthosiphon
Spesies
: Orthosiphon aristatus
Kumis
kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak.
Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea
(Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika
tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.
Kandungan/zat
berkhasiat utama yang terdapat pada daun kumis kucing antara lain yaitu : Garam
kalium, glukosida orthosiphon, minyak atsiri, dan saponin.
Manfaat Kumis Kucing :
Ø Infeksi
ginjal (Acute dan chronic nephritis).
Ø infeksi
kandung kemih (Cystitis).
Ø Sakit
kencing batu.
Ø Encok
(Gout arthritis).
Ø Peluruh
air seni (Diuretic).
Ø Menghilangkan
panas dan lembab.
6. Alang-alang
(Imperata cylindrica)
KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrica
Alang-alang atau ilalang
ialah sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma
di lahan pertanian. Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan
dalam anak suku Panicoideae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai bladygrass,
cogongrass, speargrass, silver-spike atau secara umum disebut satintail,
mengacu pada malai bunganya yang berambut putih halus. Orang Belanda menamainya
snijgras, karena sisi daunnya yang tajam
melukai.
Kandungan/zat berkhasiat
utama yang terdapat pada rimpang alang-alang antara lain yaitu : Asam kresik,
damar, dan logam alkali.
Manfaat Alang-alang :
Ø Peluruh air seni
Ø Demam karena buang air kecil berdarah
7. Serai (Cymbopogon citratus)
KLASIFIKASI
Kerajaan
: Plantae
(tidak termasuk) : Monocots
(tidak termasuk) : Commelinids
Ordo
:
Poales
Famili
:
Poaceae
Genus
:
Cymbopogon
Spesies
:
Cymbopogon citratus
Serai atau sereh adalah
tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagaibumbu dapur
untuk mengharumkan makanan. Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh
dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai
dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.
Kandungan/zat berkhsiat
utama yang terdapat pada serai antara lain yaitu : Alkaloida dan lendir.
Manfaat
Serai :
Ø Sebagai penghangat badan
8. Mengkudu (Morinda citrifolia)
KLASIFIKASI
Kerajaan
: Plantae
(tidak termasuk) : Eudicots
(tidak termasuk) : Asterids
Ordo
:
Gentianales
Famili
:
Rubiaceae
Genus
:
Morinda
Spesies
: Morinda citrifolia
Tanaman ini tumbuh di
dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai
3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk,
yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah
tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam. Secara
tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai sayur dan rujak.
Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering
muncul sebagai menu wajib buka puasa. Mengkudu (keumeudee) karena itu sering
ditanam di dekat rumah di pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering
digunakan sebagai bahan obat-obatan. Kandungan/zat berkhasiat utama yang
terdapat pada mengkudu antara lain yaitu : Skopoletin,
rutin, polisakarida, asam askorbat, β-karoten, 1-arginin, proxironin, dan
proxeroninase, iridoid, asperolusid, iridoid antrakinon, asam lemak, kalsium,
vitamin B, asam amino, glikosida, dan juga glukosa (Sjabana
dan Bahalwan, 2002; Wijayakusuma
dan Dalimartha, 1995). Selain itu juga
dikandung senyawa-senyawa seperti, morindon, rubiadin, dan flavonoid (Bangun
dan Sarwono, 2002).
Manfaat Mengkudu:
Ø Sakit kuning
Ø Deman
Ø Batuk
Ø Sakit perut
Ø Menghilangkan sisik pada
kaki
Ø Hipertensi
9. Cengkeh (Syzygium
aromaticum)
KLASIFIKASI
Kerajaan
: Plantae
Filum
:
Angiosperms
(tidak termasuk) : Eudicots
(tidak termasuk) : Rosids
Ordo
:
Myrtales
Famili
:
Myrtaceae
Genus
:
Syzygium
Spesies
:
Syzygium aromaticum
Cengkeh (Syzygium
aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris
disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon
Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu
masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas
Indonesia. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan
Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.
Kandungan/zat berkhasiat
utama yang terdapat pada cengkeh antara lain yaitu : Minyak atsiri yang
mengandung eugenol, zat serupa damar yang tidak berasa, zat hablur berupa jarum
yang disebut kariofilin, zat penyamak, dan gom.
Manfaat Cengkeh :
Ø Kolera dan menambah denyut
jantung
Ø Campak
Ø Menghitamkan alis mata
10. Kapulaga
(Amomum compactum)
KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo :
Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Amomum
Spesies : Amomum compactum
Kapulaga adalah sejenis
buah yang sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan
juga untuk campuran jamu. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di
Indonesia, yakni kapulaga Jawa (Amomum compactum) dan kapulaga sabrangatau
kapulaga India (Elettaria cardamomum); kedua-duanya termasuk ke dalam suku
jahe-jahean atau Zingiberaceae. Di Indonesia, yang umum disebut kapulaga adalah A. compactum itulah; sementara
di negara-negara yang berbahasa Inggris yang umum disebut cardamom (true
cardamom) adalah jenis E. cardamomum (lihat pada catatan di bawah). Uraian
berikut ini merujuk padaA. compactum, tumbuhan asli dari Jawa, yang dahulu
dikenal sebagai A. cardamomum.
Kandungan/zat berkhasiat
utama yang terdapat pada kapulaga antara lain yaitu : Minyak atsiri 8% dengan
kandungan utama sineol.
Manfaat Kapulaga :
Ø Aroma jamu
Ø Napas / mulut bau
Ø Perut kembung
Ø Radang tenggorokan
Ø Suara parau
3.3. Manfaat Tanaman Obat
Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh komunitas
dengan adanya tumbuhan obat. Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis
tumbuhan seperti, tumbuhan obat-obatan, tumbuhan hias seperti bunga dan
berbagai jenis sayur mayur dan tumbuhan buah-buahan. Bahkan tumbuhan
obat-obatan dapat dimanfaatkan menjadiobat kuno bagi komunitas.Meskipun
kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat,
namun penggunaan tumbuhan menjadi obat kuno olehkomunitas terus meningkat dan
perkembangannya terus semakin maju. Hal ini dapat dilihat terpenting dengan
semakin banyaknya obat kuno dan jamu-jamu yang beredar di komunitas yang diolah
oleh industri-industri. ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti:
1)
Menjaga
kesehatan. Fakta keampuhan obat kuno dalam menunjang kesehatan telah terbukti
secara empirik, penggunaannyapun terdiri dari berbagai lapisan, mulai
anak-anak, remaja dan orang lanjutusia.
2)
Memperbaiki
status gizi komunitas. Banyak tumbuhan apotik hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk perbaikan dan peningkatkan gizi,seperti: kacang, sawo dan belimbing
wuluh, sayur-sayuran, buah-buahan sehingga kebutuhan vitamin akan terpenuhi.
3)
Menghijaukan
lingkungan, meningkatkan penanaman apotik hidup salah satu cara untuk
penghijauan lingkungan tempat tinggal.
4)
Meningkatkan
pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhanakan menambah penghasilan
keluarga.Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tumbuhan pekarangan rumah
selaindapat digunakan untuk peningkatan gizi keluarga, juga menjadi pelestarian
lingkungan dan meningkatkan pendapatan komunitas.
Untuk itu pembudidayaan tumbuhan yang bermanfaat bagi
kehidupan komunitas perlu dilestarikan dengan baik.Tanaman obat yang ditanam di
pekarangan rumah penduduk memiliki banyak manfaatnya, selain dapat
dijadikan menjadi obat kuno yang diramu dan dibua tmenjadi obat, tumbuhan
tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapat keluarga. Dengan
demikian disamping dijadikan menjadi penyembuhan penyakit,tumbuhan obat-obatan
juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan
diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a.
Tanaman obat adalah
Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan
untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit.
b.
Penggunaan tanaman obat
sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, dihirup sehingga kegunaannya
dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.
c.
Terdapat berbagai macam tanaman baik
yang sengaja ditanam ataupun liar yang berkhasiat sebagai obat.
4.2. Saran
Diharapkan bagi
masyarakat dan pemerintah agar membudidayakan dan melestarikan tanaman-tanaman
yang berkhasiat sebagai obat, dan bisa menggunakannya sebagai alternatif
pengobatan secara tradisional.
DAFTAR PUSTAKA
(2016, juni
1). Dipetik maret 10, 2020, dari pertanianku:
https://www.pertanianku.com/inilah
-kandungan-baik-yang-ada-di-tumbuhan-mahkota-dewa
Bangun, A. d. (2002). khasiat dan
manfaat mengkudu. Dalam sehat dengan ramuan tradisional . jakarta:
agromedia pustaka.
firnando, b. (2015, 11 15).
Dipetik maret 9, 2020, dari http://firnandobs21.blogspot.com
hermawan. (2018, maret 18). thread.
Dipetik maret 9, 2020, dari http://www.kaskus.co.id
kurniawan, a. (2014, april 18). artikel.
Dipetik maret 10, 2020, dari http://www.neraca.co.id
sjabana, D. d. (2002). seri referensi herbal: pesona
tradisional dan ilmiah buah mengkudu (Morinda citrifolia, L). JAKARTA:
salemba medika.
wijayakusuma, H. d. (1995).
ramuan tradisional untuk pengobatan darah tinggi. jakarta: penebar swadaya.
Comments
Post a Comment