Posts

Showing posts with the label Ilmu Resep

SOLUTIONES (Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN Sifat Solut dan Solven Solute yang polar akan larut dalam solven yang polar. Misalnya, garam anorganik larut dalam air, sedangkan alkaloida basa (umumnya senyawa organik) bersifat non polar larut dalam solven non polar seperti kloroform. Consolvensi Consolvensi  adalah peristiwa kenaikan kelarutan dari suatu zat karena penggunaan kombinasi pelarut atau modifikasi pelarut. Misalnya, luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air-gliserin-etanol (solutio petit). Kelarutan Melarut tidaknya suatu zat/bahan obat tergantung dari kelarutannya. Untk zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut akan memerlukan lebih banyak pelarut.

METODE PEMBUATAN EMULSI

Image
CARA PEMBUATAN EMULSI Emulsi dapat dibuat dengan berbagai cara, tergantung dari sifat komponen dan alat yang digunakan. Dalam skala kecil, sediaan emulsi dapat dibuat dengan 3 metode :

KAPSUL ( Keuntungan dan Kerugian bentuk sediaan kapsul )

Image
 

kerusakan pada pembuatan tablet

Image
MACAM-MACAM KERUSAKAN PADA PEMBUATAN TABLET Binding. Kerusakan tablet yang disebabkan karena massa yang akan dicetak melekat pada dinding ruang cetakan. Sticking/Picking. Kerusakan ini terjadi karena pelekatan tablet pada punch atas dan bawah yang disebabkan permukaan punch tidak licin, pencetak masih ada lemaknya, zat pelicin kurang, atau massanya basah. Whiskering. Kerusakan ini terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan dan terjadi pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. Akibatnya, pada penyimpanan dalam botol-botol, sisi-sisi yang berlebih akan lepas menghasilkan serbuk/bubuk. Splitting/Capping.   Splitting merupakan peristiwa lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama pad bagian tengah, sedangkan Capping adalah membelahnya bagian atas tablet.      Keduanya terjadi karena : Daya pengikat dalam masa tablet kurang. Massa tablet terlalu banyak fines dan terlalu banyak mengandung udara sehingga setelah dicetak, udara akan ke

Salep (pengertian, peraturan pembuatan,persyartan salep)

Image
Pengertian Salep ( unguenta  menurut FI ed. III ) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogenkedalam dasar salep yang cocok. Peraturan Pembuatan Salep Menurut F. Van Duin Peraturan salep pertama "Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan".    Peraturan salep kedua "Bahan-bahan yang larut dalam air, jika tidak ada peraturan lain, dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan jumlah air yang dipergunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep dan jumlah air yang dipakai, dikurangi dari basis salepnya". Peraturan salep ketiga "Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air harus diserbukkan lebih dahulu, kemudian diayak dengan pengayak mesh no. 60". Peraturan salep keempat "Salep-salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campurannya ha

pillulae: (pengertian, komponen, pengggunaan dan contoh)

Image
pengetian pillulae berasal dari kata "pila" artinya bola kecil. obat yang berbentuk bundar seperti bola ini bermacam-macam bobotnya dan masing-masing diberi nama tersendiri. Pillulae menurut FI III ialah suatu sediaan berupa massa bulat mengandung satu atau lebih bahan obat yang digunakan untuk obat dalam dan bobotnya 50-300 mg per pil (ada juga yang menyebutkan bobot pil 1-5 gr.  keuntungan bentuk pil Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari bahan-bahan obat. memberikan obat dalam dosis tertentu. komponen, penggunaan, dan contoh pillulae Zat utama , berupa bahan obat yang harus memenuhi persyaratan farmakope misalnya KMnO 4 , asetosal, digitalis folia, garam ferro, dll. Zat tambahan yang terdiri dari : zat pengisi : fungsinya untuk memperbesar volume massa pil agar mudah dibuat. Contoh: akar manis (Radix Liquiritae), bolus alba, atau bahan lain yang cocok (glukosa, amilum, dll). Radix liq. dengan gliserin adalah konstituen yan