FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN
Sifat Solut dan Solven
Solute yang polar akan larut
dalam solven yang polar. Misalnya, garam anorganik larut dalam air, sedangkan
alkaloida basa (umumnya senyawa organik) bersifat non polar larut dalam solven
non polar seperti kloroform.
Consolvensi
Consolvensi adalah
peristiwa kenaikan kelarutan dari suatu zat karena penggunaan kombinasi pelarut
atau modifikasi pelarut. Misalnya, luminal tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam campuran air-gliserin-etanol (solutio petit).
Kelarutan
Melarut tidaknya suatu
zat/bahan obat tergantung dari kelarutannya. Untk zat yang mudah larut
memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut akan memerlukan
lebih banyak pelarut.
Pada umumnya bahan obat bertambah larut bila suhu atau temperatur
dinaikkan. Bahan obat yang mengikuti sifat tersebut bersifat endoterm karena proses kelarutannya
membutuhkan panas.
Bahan Obat + Pelarut + Panas ➔ larutan
Bahan obat seprti kalsium hidroksida justru menjadi
tidak larut bila terjadi kenaikan suhu atau temperatur, bahan obat seperti itu
dikatakan bersifat eksoterm karena proses kelarutannya menghasilkan panas.
Bahan Obat + Pelarut ➔ Larutan + panas
Berdasarkan pengaruh tersebut, ada beberapa sediaan
farmasi yang tidak boleh dipanaskan. Misalnya zat yang mudah menguap atau
terurai.
Salting Out (Pengurangan kelarutan)
Salting out adalah peristiwa penurunan kelarutan yang disebabkan
penambahan jumlah besar garam atau peristiwa ketika zat terlarut tertentu mempunyai kelarutan
lebih besar dari zat utama sehingga menyebabkan penurunan kelarutan
zat utama. Peristiwa ini, dalam praktiknya, dimanfaatkan pada pembuatan sabun
natrium. Larutan sabun dengan penambahan garam natrium klorida akan
mengendapkan sabun natrium. Contoh :
·
Reaksi antara papaverin HCl
dengan solutio charcot (KBr, NH₄Br, NaBr)
menghasilkan endapan papaverin base.
·
Kelarutan minyak atsiri dalam
air akan turun bila kedalam air ditambahkan larutan NaCl jenuh. Kelarutan NaCl
dalam air lebih besar dibanding kelarutan minyak atsiri dalam air sehingga
minyak atsiri akan memisah.
Salting in
Salting in adalah peristiwa ketika adanya zat terlarut tertentu, menyebabkan
kelarutan zat utama dalam solven menjadi lebih besar.
Contoh : Riboflavin (Vitamin B₂) tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan
yang mengandung nikotiamid (terjadi penggaraman riboflavin + basa NH₄).
Pembentukan Kompleks
Adalah peristiwa terjadinya interaksi antara zat tak
larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks.
Contoh : Larutan iodium dalam larutan kalium
iodida membentuk senyawa kompleks triiodida.
KI + I₂ ➔ KI₃
Comments
Post a Comment